Jumat, 30 Januari 2015

JUST IN TIME

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.


Konsep just in time adalah suatu konsep dimana bahan baku yang digunakan untuk aktivitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi , sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.

Just In Time (JIT) adalah filofosi manufakturing untuk menghilangkan pemborosan waktu dalam total prosesnya mulai dari proses pembelian sampai proses distribusi. Fujio Cho dari Toyota mendefinisikan pemborosan (waste) sebagai: " Segala sesuatu yang berlebih, di luar kebutuhan minimum atas peralatan, bahan, komponen, tempat dan waktu kerja yang mutlak diperlukan untuk proses nilai tambah suatu produk. Kemudian diperoleh rumusan yang lebih sederhana, pengertian pemborosan: " Kalau sesuatu tidak memberi nilai tambah itulah pemborosan.

Material Requirement Planning (MRP)

Menurut Rangkuti (2007), MRP (Material Requirement Planning) adalah suatu system perencanaan dan penjadwalan kebutuhan materialuntuk produksi yang memerlukan beberapa tahapan proses /fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi untuk sejumlah produk jadi yang diterjemahkanke bahan mentah atau komponen yang dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu produk yang akan dibuat.

METODE PENGENDALIAN PERSEDIAN DENGAN MODEL EOQ

EOQ (Economic Order Quantity) adalah suatu model yang menyangkut tentang pengadaan atau persediaan bahan baku pada suatu perusahaan. Setiap perusahaan industri pasti memerlukan bahan baku demi kelancaran proses bisnisnya, bahan baku tersebut diperoleh dari supplier dengan suatu perhitungan tertentu. Dengan menggunakan perhitungan yang ekonomis tentunya suatu perusahaan dapat menentukan secara teratur bagaimana dan berapa jumlah material yang harus disediakan. Ketidakteraturan penjadwalan akan memberikan dampak pada biaya persediaan karena menumpuknya persediaan di gudang. Dengan demikian pengelolahan atau pengaturan bahan baku merupakan salah satu hal penting dan dapat memberikan keuntungan pada perusahaan.

DOKUMEN DOKUMEN SIKLUS PENGELUARAN

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pemebelian ini terdiri atas:
1.      Permintaan Barang (Material requisition atau Purchase requisition)
Dokumen awal dalam siklus pengeluaran yang mengotorisasi penempatan pesanan barang atau jasa.
2.      Penawaran Barang (Qutation)
Dokumen yang digunakan dalam prosedur persaingan tawar-menawar, menunjukkan barang dan jasa yang dibutuhkan dan harga pesaingnya, syarat, dan lain sebagainya.
3.      Pemesanan Barang (Purchase Order)
Dokumen ini mencantumkan dekripsi, kualitas dan kuantitas atau informasi lain atas barang atau jasa yang hendak dibeli.

Bagian-bagian terkait dari siklus pengeluaran dan fungsinya

Sistem Manual Pengeluaran Kas:
  1.  Bagian utang usaha
Proses pengeluaran kas dimulai dalam bagian utang usaha. Staf administrasi bagian utang usaha meninjau file voucher utang terbuka atau utang usaha untuk melihat berbagai dokumen yang jatuh tempo dan mengirim voucher serta dokumen pendukungnya (permintaan, pembelian, pesanan pembelian, laporan penerimaan, dan faktur) ke bagian pengeluaran kas.

SIKLUS PENGELUARAN

Siklus Pengeluaran (Spending cycle atau expenditure cycle) adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

Siklus pengeluaran melibatkan beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembelian bahan mentah, persediaan barang-barang dan jasa. Kegiatan ini termasuk mengidentifikasikandan mendokumentasikan semua pengeluaran uang, menyipakan order pembelian menerima kiriman barang dan mencatat persediaan.


Jumat, 02 Januari 2015

FLOWCHART SIKLUS PENDAPATAN


DOKUMEN SIKLUS PENDAPATAN

Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam siklus pendapatan adalah:

1. Surat order pengiriman dan tembusannya.
2. Faktur dan tembusannya.
3. Rekapitulasi harga pokok penjualan.
4. Bukti memorial.

Surat order pengiriman merupakan dokumen pokok untuk memproses
penjualan kredit kepada pelanggan. Berbagai tembusan surat order pengiriman
terdiri dari:
a. Surat Order Pengiriman. Dokumen ini merupakan lembar pertama surat
order pengiriman yang memberikan otorisasi kepada fungsi pengiriman
untuk mengirimkan jenis barang dengan jumlah dan spesifikasi seperti yang
tertera di atas dokumen tersebut.

b. Tembusan Kredit (Credit Copy). Dokumen ini digunakan untuk
memperoleh status kredit pelanggan dan untuk mendapatkan otorisasi
penjualan kredit dari fungsi kredit.

c. Surat Pengakuan (Acknowledgement Copy). Dokumen ini dikirimkan oleh
fungsi penjualan kepada pelanggan untuk memberitahu bahwa ordernya
telah diterima dan dalam proses pengiriman.

d. Surat Muat (Bill of Lading). Tembusan surat muat ini merupakan
dokumen yang digunakan sebagai bukti penyerahan barang dari perusahaan
kepada perusahaan angkutan umum. Surat muat ini biasanya dibuat 3
lembar, 2 lembar untuk perusahaan angkutan umum, dan 1 lembar disimpan
sementara oleh fungsi pengiriman setelah ditandatangani oleh wakil
perusahaan angkutan umum tersebut.

e. Slip Pembungkus (Packing Slip). Dokumen ini ditempelkan pada
pembungkus barang untuk memudahkan fungsi penerimaan di perusahaan
pelanggan dalam mengidentifikasi barang-barang yang diterimanya.
f. Tembusan Gudang (Warehouse Copy). Dokumen ini merupakan tembusan
surat order pengiriman yang dikirim ke fungsi gudang untuk menyiapkan
jenis barang dengan jumlah seperti yang dicantumkan di dalamnya, agar
menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman, dan untuk mencatat
barang yang dijual dalam kartu gudang.

g. Arsip Pengendalian Pengiriman (Sales Order Follow-up Copy).
Dokumen ini merupakan tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan
oleh fungsi penjualan menurut tanggal pengiriman yang dijanjikan. Jika
fungsi penjualan telah menerima tembusan surat order pengiriman dari
fungsi pengiriman yang merupakan bukti telah dilaksanakan pengiriman
barang, arsip pengendalian pengiriman ini kemudian diambil dan
dipindahkan ke arsip order pengiriman yang telah dipenuhi. Arsip
pengendalian pengiriman merupakan sumber informasi untuk membuat
laporan mengenai pesanan pelanggan yang belum dipenuhi (order
backlogs).

h. Arsip Indeks Silang (Cross-index File Copy). Dokumen ini merupakan
tembusan surat order pengiriman yang diarsipkan secara alfabetik menurut
nama pelanggan untuk memudahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan dari
pelanggan mengenai status pesanannya.


Faktur penjualan merupakan dokumen yang dipakai sebagai dasar untuk
mencatat timbulnya piutang. Berbagai tembusan dari faktur penjualan terdiri dari:
a. Faktur Penjualan (Customer’s Copies). Dokumen ini merupakan lembar
pertama yang dikirim oleh fungsi penagihan kepada pelanggan. Jumlah
lembar faktur penjualan yang dikirm kepada pelanggan adalah tergantung
dari permintaan pelanggan.
b. Tembusan Piutang (Account Receivable Copy). Dokumen ini merupakan
tembusan faktur penjualan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi
akuntansi sebagai dasar untuk mencatat piutang dalam kartu piutang.
c. Tembusan Jurnal Penjualan (Sales Journal Copy). Dokumen ini
merupakan tembusan yang dikirimkan oleh fungsi penagihan ke fungsi
akuntansi sebagai dasar untuk mencatat transaksi penjualan dalam jurnal
penjualan.
d. Tembusan Analisis (Analysis Copy). Dokumen ini merupakan tembusan
yang dikirim oleh fungsi penagihan ke fungsi akuntansi sebagai dasar untuk
menghitung harga pokok penjualan yang dicatat dalam kartu persediaan,
untuk analisis penjualan, dan untuk perhitungan komisi wiraniaga
(salesperson).
e. Tembusan Wiraniaga (Salesperson Copy). Dokumen ini dikirim oleh
fungsi penagihan kepada wiraniaga untuk memberitahu bahwa order dari
pelanggan yang lewat di tangannya telah dipenuhi sehingga
memungkinkannya menghitung komisi penjualan yang menjadi haknya.
Rekapitulasi harga pokok penjualan merupakan dokumen pendukung yang
digunakan untuk menghitung total harga pokok produk yang dijual selama periode
akuntansi tertentu. Data yang dicantumkan dalam rekapitulasi harga pokok
penjualan berasal dari kartu persediaan. Secara periodik harga pokok produk yang
dijual selama jangka waktu tertentu dihitung dalam harga pokok penjualan dan
kemudian dibuatkan dokumen sumber berupa bukti memorial untuk mencatat
harga pokok produk ysng dijual dalam periode akuntansi tertentu.
Bukti memorial merupakan dokumen sumber untuk dasar pencatatan ke
dalam jurnal umum. Dalam sistem penjualan kredit, bukti memorial merupakan
dokumen sumber untuk mencatat harga pokok produk yang dijual dalam periode
akuntansi tertentu.

SUMBER:
-http://www.academia.edu/7293645/Siklus_Pendapatan
-http://jibonkrocksite.blogspot.com/2013/11/siklus-pendapatan.html

TUJUAN SIKLUS PENDAPATAN

Fungsi yang Terkait
Terdapat beberapa fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan. Fungsi fungsi yang terkait dalam siklus pendapatan terdiri dari:

SIKLUS PENDAPATAN

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualanpenjualan tersebut. Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai pula.